BADIK SIMBOL IDENTITAS MASYARAKAT BUGIS MAKASSAR
Pada Era Luwu Kuno/klasik badik dikenal dengan nama Kalio. Saat ini jenis-jenis varian Kalio masih banyak didapatkan dan tidak kalah banyak pula yang sudah hilang ditelan masa, Kalio pada jaman dahulu lebih banyak digunakan sebagai alat-alat pertanian dan sebagian digunakan untuk bertahan hidup/penjaga dikala masyarakat bugis terancam. Seiring perkembangannya kalio beralih fungsi dan penamaanya menjadi Badik yang digunakan untuk menjaga Siri/Harga diri.
Salah satu filosofi yang terkandung dalam Badik yaitu : Badik dalam posisi tersarungkan menyimbolkan angka 7 (makna filosofi angka 7 dalam bahasa bugis makassar yaitu mattuju-tujung/selalu tepat dalm melaksanakan tindakan), sementara ketika terbuka menyimbolkan angka 17 yang mengarah ke jumlah rakaat dalam sholat, sementara ketika tergenggam dan sebelum tergenggam mengisyaratkan angka 5 dan 6 sebagaimana yang kita ketahui bahwa dalam agama Islam mengenal rukun iman dan rukun Islam.
Dalam masyarakat Bugis Makassar laki-laki akan dianggap baligh/dewasa saat telah mampu menyandang Badik dipinggangya dan menjaga Siri diri dan Keluarganya .Masyarakat Sulawesi menyandang badik karna Siri yang dipertahankan (Siri dalam artian menjaga harkat dan martabat keluarga dalam hal kebenaran dan bukan dalam hal gagah-gagahan).
Menarik Untukmu
Karya yang menarik untuk anda
Kebudayaan Nasional
Video seputar kebudayaan Indonesia
BKN Band - Lir Lir
Lir Ilir merupakan senandung yang berisikan nasihat kebaikan. Lagu ini diciptakan Sunan Kalijaga dan dijadikan sebagai sarana penyebar agama Islam terutama di pulau Jawa.