Selenggarakan Festival Desa II, Cara PDIP Menyatu dengan Rakyat
Jakarta, Beritasatu.com – Badan Kebudayaan Nasional (BKN) PDI Perjuangan (PDIP) akan menyelenggarakan Festival Desa II dalam rangka merayakan Bulan Bung Karno 2022. Sekretaris Jenderal PDIP Hasto Kristiyanto mengatakan kegiatan ini merupakan amanah Ketua Umum Megawati Soekarnoputri dan cara PDIP menyatu dengan rakyat, apalagi desa adalah taman sari Indonesia.
Hal tersebut disampaikannya dalam rapat koordinasi terkait teknis pelaksanaan Festival Desa II di kantor pusat DPP PDIP, Jakarta, Minggu (19/6/2022).
“Ibu Mega mengingatkan pentingnya desa. Desa sebagai taman sari Indonesia, desa sebagai pusat peradaban, desa yang kulinernya begitu luar biasa dan itu memerlukan sentuhan dari aplikasi ilmu pengetahuan dan teknologi untuk mengembangkan segala sesuatu yang ada di desa. Karena itulah festival desa yang juga dipelopori oleh Badan Kebudayaan Nasional ini menjadi sangat penting,” kata Hasto.
Dalam Rakor ini, hadir Wakil Sekjen Sadarestuwati, Ketua Badan Kebudayaan Nasional PDIP Aria Bima, Sekretaris BKN Pusat PDIP Rano Karno, Bendahara BKN PDIP Vita Ervina, serta Ketua Panitia Nasional Bulan Bung Karno 2022 Andreas Hugo Pareira. Turut hadir secara daring di antaranya Ketua DPP PDIP Tri Rismaharini dan Djarot Saiful Hidayat.
Dia mengungkapkan festival desa tahun ini adalah sebuah upaya untuk menggelorakan nasionalisme di dalam membangun negeri. Selain itu juga dalam rangka mengangkat seluruh warisan kebudayaan nusantara, serta membangun keunggulan bangsa di bidang penguasaan ilmu pengetahuan dan teknologi.
Nantinya, menurut Hasto, festival akan menggali kreativitas anak muda lewat produksi video dokumenter mengenai desa. Festival akan memperebutkan Piala Megawati Kawal Pancasila dari Desa.
“Itulah yang akan kita lakukan dengan bergerak ke bawah, menyatu dengan masyarakat, khususnya yang tinggal di desa. Seluruh kader-kader PDI Perjuangan dengan cara yang berkebudayaan akan membangun harapan masa depan yang jauh lebih baik,” ungkap Hasto.
“Itulah cara PDI Perjuangan dalam mempersiapkan Pemilu tahun 2024 dengan bergerak ke bawah memperkuat basis. Bukan bergerak dalam kerangka elitis tetapi bergerak ke sumber utama dari PDI Perjuangan, yaitu rakyat, rakyat, dan rakyat Indonesia,” imbuhnya.
Sementara itu, Tri Rismaharini mengatakan akan ada tiga kategori dalam festival, yakni Festival Milenial Pelopor Desa, Festival Syukur Rakyat Desa, dan Festival Inovasi Teknologi Desa. “Saya yakin program ini akan memberikan nuansa baru, karena penggeraknya semuanya adalah anak-anak muda, anak-anak milenial, kalau istilah sekarang milenial dan generasi Z,” tutur Risma.
Sadarestuwati pun menyebut festival desa ini adalah salah satu cara PDP untuk mendorong inovasi dan penciptaan kemajuan yang khas desa. “Jadi, tidak boleh sama, karena desa itu mempunyai potensi masing-masing. Begitu juga ragam budaya, ini masing-masing,” kata Sadarestuwati.
Sadarestuwati menyatakan DPP PDIP menginstruksikan kader untuk berusaha keras mendorong inisiasi perubahan di desa dalam kerangka Trisakti di setiap wilayah desa. Instruksi itu khususnya untuk kader yang mempunyai posisi strategis di pemerintahan, pusat hingga daerah.
“Sesuai Trisakti, tujuannya yakni untuk berdaulat di bidang politik, berdikari di bidang ekonomi dan tentu saja berkepribadian dalam kebudayaan,” ujarnya.
Andreas Pareira berharap festival desa ini akan menjadi tradisi yang perlu diteruskan. “Diharapkan dapat memunculkan sosok milenial pelopor desa, dapat mengekspresikan bentuk syukur desa dan juga memberikan pemahaman bahwa desa juga punya inovasi teknologi yang bermanfaat dan berpengaruh di seluruh nusantara bahkan di dunia,” katanya.
Rano Karno menuturkan festival desa tahun ini akan diikuti lebih dari 1.000 desa. Di DKI Jakarta, anak muda di kecamatan pun bisa mengikutinya. “Jadi, saya sangat yakin kira-kira yang ikut festival ini lebih dari 1.000,” kata Rano Karno.
Menarik Untukmu
Karya yang menarik untuk anda
Kebudayaan Nasional
Video seputar kebudayaan Indonesia
BKN Band - Lir Lir
Lir Ilir merupakan senandung yang berisikan nasihat kebaikan. Lagu ini diciptakan Sunan Kalijaga dan dijadikan sebagai sarana penyebar agama Islam terutama di pulau Jawa.